Perancangan Booth atau Stand Pameran
Perkembangan IPTEK berbanding lurus dengan kebutuhan manusia. Munculnya berbagai produk baru saling berlomba dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Hal ini mengakibatkan meningkatnya persaingan dalam pasar. Salah satu media yang dinilai efektif untuk mempromosikan produk adalah pameran.
Dalam penyelenggaraan pameran, produsen memerlukan stand pameran atau booth pameran untuk menampilkan produk mereka. Umumnya, suatu perusahaan dapat melakukan pameran 2-3 kali setahun. Booth yang digunakan adalah custom booth dan sering berganti. Adanya booth sekali pakai ini tentunya tidak baik apabila berlangsung terus-menerus. Pembuangan material yang tidak bisa diolah lagi akan menimbulkan limbah yang tidak baik bagi lingkungan.
Saat ini, terdapat banyak Usaha Kecil Menengah (UKM) yang sedang berkembang di kota Surabaya. Berbagai produk inovatif karya anak bangsa mulai dikenalkan kepada masyarakat. Sebagai usaha untuk menarik perhatian masyarakat, para wirausahawan muda ini sering mengikuti event-event seperti pameran atau bazar dan sejenisnya. Melalui event tersebut, mereka dapat memperkenalkan produk mereka sekaligus sebagai riset pasar.
Untuk mengikuti event tersebut, UKM memerlukan booth yang dapat men-display produk mereka secara menarik namun tetap praktis. Dengan pertimbangan sebagai usaha berkembang yang masih sering mengikuti event sejenis, diperlukan booth yang dapat digunakan berulang kali dan praktis.
Dengan adanya perancangan modular indoor booth ini diharapkan dapat menjadi alternatif solusi bagi para wirausahawan muda yang memerlukan booth praktis dan fungsional. Selain itu, dengan aplikasi sistem konstruksi bongkar pasang diharapkan memudahkan penyelenggara pameran dalam pemasangan dan pembongkaran.
Tahapan Metode Perancangan
1) Understand
Langkah penemuan latar belakang masalah dengan mengobservasi keadaan di masyarakat. Menemukan fakta-fakta baik yang positif maupun negatif sebagai dasar dari perumusan masalah.
2) Define
Menentukan apa yang akan dibuat berdasarkan hasil temuan observasi sebelumnya. Setelah menentukan produk akhir perancangan, mencari data-data yang mendukung perancangan tersebut, baik dari literatur maupun survey lapangan. Melakukan wawancara dengan pengguna booth atau sales promotion, pemilik retail company yang melakukan pameran, distributor atau kontraktor pembuat booth, dan pengunjung pameran. Selain itu juga menyebarkan angket untuk mengetahui pandangan atau pendapat mereka tentang booth-booth yang ada saat ini. Data yang diperoleh tersebut diolah dengan metode kualitatif. Hasil sintesa kemudian menjadi dasar dari konsep awal objek perancangan.
3) Ideate
Menemukan konsep awal mengenai objek yang di rancang berdasarkan kebutuhan dan batasan yang ada. Mencari ide dengan membuat sketsa-sketsa awal. Kemudian membuat beberapa alternatif desain yang mungkin diwujudkan. Diskusi dengan dosen pembimbing dan klien hingga memperoleh desain final.
4) Prototype
Mewujudkan salah satu hasil desain yang dirasa paling tepat dalam skala 1:1. Dari prototype tersebut akan dapat dirasakan ruang yang terbentuk dan kemudian menjadi evaluasi.
5) Test
Produk prototype di uji coba dengan digunakan untuk pameran, untuk mengetahui apakah produk tersebut menjawab permasalahan yang ada.